
Kabupaten Kediri (MAN 3) – Kegiatan Rukyatul Hilal dalam rangka penentuan awal Bulan Dzulhijah 1446 Hijriah yang dilaksanakan di Observatorium Falak MAN 3 Kediri pada Selasa (27/5), tidak berhasil melihat hilal. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan bekerja sama dengan berbagai pihak di wilayah Kediri.

Acara dimulai pukul 17.00 WIB dan berlangsung hingga matahari terbenam. Meskipun cuaca sempat cerah di beberapa waktu, upaya pengamatan hilal oleh tim rukyat tidak membuahkan hasil. Tim yang terdiri dari para ahli falak, guru, santri, serta tamu undangan melakukan pengamatan menggunakan teleskop dan berbagai peralatan pendukung, namun tidak berhasil mengamati penampakan hilal.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat dari berbagai lembaga serta organisasi keagamaan di Kabupaten dan Kota Kediri. Beberapa di antaranya adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Kediri, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Kediri, Ketua PCNU Kabupaten dan Kota Kediri, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kediri, Ketua LDII Kabupaten Kediri, Ketua Lajnah Falakiyah PCNU Kabupaten dan Kota Kediri, serta Pengurus Badan Hisab Rukyat (BHR) Kabupaten Kediri.

Setelah pengamatan selesai, sidang hasil rukyatul hilal langsung digelar dan dipimpin oleh Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Kediri, Muslich. Sidang yang berlangsung secara terbuka dan tertib itu menyimpulkan bahwa hilal tidak berhasil terlihat, sehingga awal bulan Dzulhijah 1446 H belum dapat ditetapkan berdasarkan rukyat pada hari tersebut.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Achmad Fa’iz, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, mulai dari tim rukyat, lembaga pendidikan, organisasi keagamaan, hingga instansi pemerintah daerah. Ia menilai, kerja sama lintas sektor ini merupakan bentuk sinergi positif dalam mendukung syiar Islam dan penguatan pendidikan falakiyah.

“Hasil kegiatan ini akan dilaporkan secara resmi kepada Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan 1 Dzulhijah 1446 H secara nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala MAN 3 Kediri, Jamiluddin, menegaskan bahwa meskipun hilal tidak terlihat, kegiatan ini tetap memberikan manfaat edukatif yang besar. Ia menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting dalam memperkuat kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan organisasi masyarakat.

“Ini adalah bagian dari syiar Islam dan pendidikan astronomi Islam kepada generasi muda. Kegagalan melihat hilal bukan kegagalan acara, melainkan bagian dari proses ilmiah yang tetap harus dijalani,” ungkapnya.

Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, kegiatan rukyatul hilal di MAN 3 Kediri kembali menegaskan pentingnya pelestarian tradisi ilmiah dan keagamaan dalam upaya menyatukan nilai spiritual dan sains dalam kehidupan umat Islam di Indonesia. (EW)