(0354) 321287

info@man3kediri.sch.id

Ngaji Bidayatul Hidayah GTK MAN 3 Kediri Bab Puasa

Ngaji Bidayatul Hidayah GTK MAN 3 Kediri Bab Puasa

Kab. Kediri (MAN 3) – Ngaji Bidayatul Hidayah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) MAN 3 Kediri bareng Gus Imam panggilan akrab K.H. Imam Baihaqi, Pengasuh Pondok Pesantren Ma’hadut Tholabah Kebondalem Kandangan Kabupaten Kediri, Jumat (16/5) Bab Puasa.

Maka dapat menghapus dosa-dosa seminggu sengan puasa pada hari Senin, Kamis dan Jumat. Dan dosa-dosa sebulan akan terhapuskan dengan berpuasa pada awal bulan, pertengahan bulan, akhir bulan, dan puasa pada al-Ayyam al-Bidh. Dan akan terhapuskan dosa-dosa setahun dengan berpuasa pada hari-hari dan bulan-bulan yang telah kami sebutkan.

Janganlah engkau menyangka ketika berpuasa bahwa sesungguhnya berpuasa itu meninggalkan makan, minum dan tidak melakukan hubungan badan di siang hari saja. Sungguh Rasulullah SAW telah bersabda, “Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan apa-apa dari puasa yang ia lakukan itu, kecuali hanya lapar dan dahaga.”

Namun sempurnanya puasa adalah dengan menahan seluruh anggota badan dari segala hal yang dibenci Allah Ta’ala. Namun, mestilah engkau memelihara mata dari melihat ke arah hal-hal yang tidak disukai Allah, memelihara lisan dari mengucapkan sesuatu yang tidak bermanfaat, memelihara telinga dari mendengarkan hal-hal yang diharamkan Allah Ta’ala.

Karena orang yang mendengarkan, memiliki kedudukan yang sama dengan orang yang mengucapkan, dan dia termasuk salah seorang dari orang yang melakukan ghibah. Demikian pula engkau harus menahan seluruh anggota badanmu sebagaimana engkau pun harus menjaga perut dan kemaluanmu.

Dalam sebuah hadits, “Lima hal yang dapat membatalkan (pahala) orang yang berpuasa: berdusta, bergunjing (ghibah), mengadu domba, bersumpah palsu, dan melihat dengan diiringi syahwat.”

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Sesungguhnya puasa itu adalah perisai. Maka apabila salah seorang dari kalian sedang berpuasa hendaklah ia tidak mengucapkan kata-kata kotor, berbuat fasiq dan berbuat kebodohan. Maka apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau memakinya, maka hendaklah ia berkata, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’

“Kemudian berusahalah engkau untuk berbuka dengan makanan yang halal, dan janganlah engkau banyak makan dan menambah porsi makanmu melebihi yang biasa engkau makan pada setiap malamnya,” pungkas Gus Imam. (EW)