(0354) 321287

info@man3kediri.sch.id

DWP MAN 3 Kediri Ikut Serta dalam Khataman dan Peringatan Nuzulul Quran DWP Kemenag RI

DWP MAN 3 Kediri Ikut Serta dalam Khataman dan Peringatan Nuzulul Quran DWP Kemenag RI

Kab. Kediri (MAN 3) – Dharma Wanita Persatuan (DWP) MAN 3 Kediri turut serta dalam kegiatan Khataman dan Peringatan Nuzulul Quran yang diselenggarakan secara daring dari Ruang Teknik Elektro Madrasah Jalan Jombang Kandangan, Selasa (18/3) yang diselenggarakan oleh DWP Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

Acara yang berlangsung dengan penuh khidmat ini mengusung tema Perempuan Sehat dan Berdaya dengan Cahaya Al-Quran.

Penasihat DWP Kemenag RI, Hj. Helmi Nasaruddin Umar, memberikan sambutan yang menekankan pentingnya peran anggota DWP dalam mendukung program-program Kementerian Agama. Beliau juga mengajak seluruh anggota untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, serta memperkuat solidaritas dan kebersamaan dalam menjalankan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya DWP Kemenag RI dalam menyemarakkan bulan suci Ramadhan dan memperingati turunnya Al-Qur’an, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas spiritual dan kebersamaan di antara anggotanya,” tuturnya.

Penceramah Ustaz Muhammad Nur Maulana yang diundang pada acara tersebut menyampaikan tausiyah penuh makna tentang pentingnya Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ceramahnya, Ustaz Maulana menekankan bahwa Al-Quran adalah sumber cahaya yang mampu membimbing perempuan untuk menjadi lebih kuat, sehat, dan berdaya di tengah berbagai tantangan zaman.

Menurut Ustaz Maulana, Al-Qur’an adalah cahaya yang dapat membimbing umat manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Bagi perempuan khususnya, Al-Qur’an menjadi pedoman untuk menjadi pribadi yang lebih kuat, sehat, dan berdaya. Dengan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an, perempuan dapat menghadapi berbagai tantangan zaman dengan penuh keyakinan dan kebijaksanaan.

Ia menjelaskan bahwa perempuan yang berpegang teguh pada ajaran Al-Qur’an akan memiliki ketahanan mental dan spiritual yang tinggi. Dalam keluarga, ia menjadi sosok yang mampu membentuk generasi berakhlak mulia. Dalam masyarakat, ia dapat berkontribusi secara positif, baik dalam bidang sosial, ekonomi, maupun pendidikan.

Ustaz Maulana juga menyoroti bahwa Al-Qur’an memberikan panduan tentang gaya hidup sehat, baik secara fisik maupun mental. Pola makan yang disebutkan dalam Al-Qur’an, seperti anjuran mengonsumsi makanan halal dan thayyib, dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, ketenangan batin yang diperoleh melalui dzikir dan membaca Al-Qur’an dapat mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan.

Lebih lanjut, Ustaz Maulana menekankan bahwa perempuan yang memahami Al-Qur’an akan memiliki kepercayaan diri untuk berkarya dan berkontribusi dalam berbagai bidang. Ia mencontohkan perempuan-perempuan hebat dalam sejarah Islam, seperti Siti Khadijah dan Aisyah, yang memiliki peran besar dalam dakwah dan perkembangan Islam.

Di akhir tausiyahnya, Ustaz Maulana mengajak seluruh jamaah, khususnya para perempuan, untuk semakin mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an.

“Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pegangan hidup, setiap perempuan dapat menjadi pribadi yang lebih kuat, sehat, dan berdaya, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman dengan penuh keberkahan,” pungkasnya. (EW)