Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAI Hasanuddin Pare Laksanakan PPL di MAN 3 Kediri

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAI Hasanuddin Pare Laksanakan PPL di MAN 3 Kediri

Kab. Kediri (MAN 3) – Sebanyak 6 mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam (IAI) Hasanuddin Pare, 3 mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 3 mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademik 2024/2025  di MAN 3 Kediri. Acara pembukaan PPL tersebut dilaksanakan di Aula Al-Ikhlas Madrasah Jalan Jombang Kandangan, Senin (06/01).

Dosen Pembimbing Lapangan Novi Rina Dewi mengharapkan bimbingan dari guru pamong untuk memastikan para mahasiswa yang sedang praktik dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Langkah ini penting untuk menjembatani antara teori yang dipelajari di kampus dan praktik di lapangan.

Melalui sinergi yang baik antara mahasiswa, dosen pembimbing, guru pamong dan madrasah diharapkan dapat memaksimalkan pengalaman belajar di lapangan serta mampu mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari di dunia nyata.

“Kami sangat senang bisa melaksanakan PPL di MAN 3 Kediri, madrasah ini memiliki reputasi yang sangat baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Kami berharap dapat memberikan kontribusi terbaik selama berada di sini,” ungkap Novi.

Kepala MAN 3 Kediri, Jamiluddin dalam sambutannya menyampaikan pentingnya mahasiswa PPL untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar secara langsung di lingkungan madrasah. Selama masa PPL, mereka akan dibimbing oleh guru-guru pamong MAN 3 Kediri untuk memahami praktik mengajar, administrasi pendidikan serta kegiatan non-akademik yang mendukung pembelajaran.

Mahasiswa juga diberikan arahan mengenai tata tertib, program kerja, dan target yang harus dicapai selama pelaksanaan PPL. Selain itu, mahasiswa juga diajak mengenal lingkungan MAN 3 Kediri, termasuk fasilitas madrasah dan budaya kerja yang diterapkan.

“Praktik ini adalah kesempatan emas bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan dan beradaptasi dengan dinamika dunia pendidikan sebenarnya,” pungkas Jamiluddin. (EW)