Kab. Kediri (MAN 3) – Ngaji Bidayatul Hidayah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) MAN 3 Kediri bareng Gus Imam panggilan akrab K.H. Imam Baihaqi, Pengasuh Pondok Pesantren Ma’hadut Tholabah Kebondalem Kandangan Kabupaten Kediri, Jumat (01/11) tentang Lanjutan Adab Tidur.
Ketika tidur, ucapkanlah, Dengan namaMu wahai Tuhanku, kuletakkan punggungku dan dengan namaMu pula kuangkat serta ampunilah dosa-dosaku. Ya Allah, lindungi aku dari siksaMu pada hari para hambaMu dibangkitkan.
Ya Allah, dengan namaMu aku hidup dan mati. Aku berlindung padaMu dari keburukan segala sesuatu yang memiliki keburukan serta dari kejahatan setiap yang melata. Engkaulah yang menggenggam ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku berada di jalan yang lurus.
Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Pertama yang tidak didahului oleh sesuatu dan Engkau pula Yang Maha Terakhir yang tak ada sesuatu sesudahMu. Engkau Maha Tampak, tak ada sesuatu di atasMu. Engkau Maha Tersembunyi, tak ada sesuatu di bawahMu. Bayarkanlah hutangku dan angkatlah aku dari kemiskinan.
Ya Allah, Engkau yang menciptakan diriku dan engkau pula yang mewafatkannya. Kematian dan kehidupannya ada pada kekuasaanMu. Jika engkau matikan diriku ini, maka ampunilah dia, dan jika engkau hidupkan, maka jagalah dia sebagaimana engkau menjaga para hambaMu yang saleh. Ya Allah aku meminta padaMu pengampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Ya Allah, bangunkan aku dalam waktu terbaik menurutMu. Buatlah aku melakukan perbuatan-perbuatan yang paling Kau senangi sehingga hal itu akan mendekatkan diriku padaMu dan menjauhkannya dari murkaMu setelah aku meminta padaMu. Setelah aku meminta padaMu, maka Engkau memberikannya, aku meminta ampunan padaMu maka Kau terima, dan aku berdoa padaMu maka Kau kabulkan untukku.
Kemudian bacalah ayat Al-Kursi dan amana ar-rasalu (surat Al-Baqarah 285) sampai akhir surat. Lalu surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, serta Al-Mulk.
“Usahakan engkau tidur dalam keadaan berzikir pada Allah SWT. dan dalam keadaan suci karena siapa yang melakukan itu, ia akan naik berserta rohnya ke arasy, dan dicatat sebagai orang yang sedang salat sampai bangun kernbali,” pungkas Gus Imam. (EW)