(0354) 321287

info@man3kediri.sch.id

Ngaji Bidayatul Hidayah MAN 3 Kediri tentang Keutamaan Istigfar menjelang Magrib

Ngaji Bidayatul Hidayah MAN 3 Kediri tentang Keutamaan Istigfar menjelang Magrib

Kab. Kediri (MAN 3) – Ngaji Bidayatul Hidayah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) MAN 3 Kediri bareng Gus Imam, Jumat (11/10) tentang Keutamaan Istigfar menjelang Magrib. Waktu menjelang magrib adalah momen yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak istigfar (memohon ampun kepada Allah) serta mengingat-Nya.

Imam Al-Ghazali mengajarkan bahwa waktu-waktu tertentu, seperti menjelang magrib, memiliki keutamaan tersendiri yang harus dimanfaatkan oleh setiap muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, termasuk istigfar.

Waktu menjelang magrib, yakni waktu transisi antara siang dan malam, adalah saat yang diberkahi. Al-Ghazali menekankan bahwa pada waktu ini pintu-pintu rahmat Allah terbuka lebar, sehingga memperbanyak istigfar sangat dianjurkan. Memohon ampunan pada waktu yang mulia ini dapat menjadi sarana penghapusan dosa dan perbaikan diri.

Istigfar menjelang magrib juga berfungsi sebagai bentuk persiapan hati dan jiwa untuk memasuki waktu magrib dengan kesucian dan kebersihan hati. Al-Ghazali menekankan pentingnya membersihkan diri dari dosa-dosa kecil yang mungkin dilakukan sepanjang hari melalui istigfar, agar shalat magrib dapat dilaksanakan dengan khusyuk dan diterima oleh Allah.

Menurut Imam Al-Ghazali, waktu menjelang magrib adalah salah satu waktu mustajab, yakni waktu di mana doa-doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah. Oleh karena itu, memperbanyak istigfar pada saat ini memiliki keutamaan besar karena permohonan ampun akan lebih mudah diterima oleh Allah.

Imam Al-Ghazali juga menyebutkan bahwa waktu menjelang magrib adalah saat ketika syaitan mulai berkeliaran. Memperbanyak istigfar dan dzikir pada waktu tersebut dapat melindungi seseorang dari gangguan syaitan, sehingga ia terhindar dari bisikan-bisikan jahat dan perbuatan yang melalaikan.

Menjelang magrib adalah awal dari malam, dan malam memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam, terutama untuk ibadah seperti shalat isya dan qiyamul lail.

“Dengan memperbanyak istigfar sebelum magrib, seseorang dapat memasuki malam dengan hati yang bersih dan penuh berkah, sehingga ibadah malamnya juga lebih diterima dan penuh manfaat,” tutur Gus Imam.

Dalam Bidayatul Hidayah, Imam Al-Ghazali menekankan pentingnya memperbanyak istigfar pada waktu-waktu yang diberkahi, termasuk waktu menjelang magrib. Dengan memperbanyak istigfar, seorang Muslim dapat mendapatkan ampunan dari Allah, mempersiapkan diri untuk   ibadah magrib dengan hati yang suci, memanfaatkan waktu mustajab untuk doa, menghindari gangguan syaitan, memulai malam dengan penuh keberkahan.

“Dengan demikian, memanfaatkan waktu menjelang magrib dengan istigfar akan membawa banyak kebaikan dan mendekatkan seorang muslim kepada Allah,” pungkas Gus Imam panggilan akrab K.H. Imam Baihaqi, Pengasuh Pondok Pesantren Ma’hadut Tholabah Kebondalem Kandangan Kabupaten Kediri. (EW)