Kab. Kediri (MAN 3) – MAN 3 Kediri menggelar deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) Senin-Rabu (23-25/09) bersinergi dengan Puskesmas Kandangan sebagai upaya untuk mengetahui adanya faktor risiko PTM pada seseorang secara dini, dengan peserta sebanyak 105 Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan PTM sedini mungkin. 

Kepala Puskesmas Kandangan drg. Elva Lailatin Nafiah, melalui Penanggung Jawab Kegiatan Suwarto mengatakan, deteksi PTM sebagai upaya deteksi dini meliputi serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko atau gejala penyakit sebelum berkembang menjadi lebih serius.  

Deteksi dini PTM meliputi Pemeriksaan Tekanan Darah unntuk mendeteksi hipertensi, Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk menilai status gizi dan risiko obesitas.Pemeriksaan Gula Darah. Tes Gula Darah Puasa, mengukur kadar glukosa dalam darah untuk deteksi diabetes dan Tes Hemoglobin A1c untuk menentukan kadar rata-rata gula darah dalam jangka waktu tertentu.

Selain itu, Pemeriksaan Kolesterol. Profil Lipid, mengukur kadar kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida untuk menilai risiko penyakit jantung.Pemeriksaan Gaya Hidup. Evaluasi Pola Makan, memastikan asupan nutrisi yang seimbang. Aktivitas Fisik, menilai tingkat aktivitas fisik harian dan Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol untuk mengidentifikasi perilaku berisiko.

“Deteksi dini sangat penting karena memungkinkan intervensi yang lebih efektif, mengurangi risiko komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan serta konsultasi dengan tenaga medis adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan,” tandas Suwarto.

Kepala MAN 3 Kediri, Jamiluddin menyambut positif pemeriksaan PTM tersebut. Menurutnya, GTK yang sehat memiliki energi dan fokus yang lebih baik dalam mengajar, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

“Jadi, upaya kesehatan bagi GTK MAN 3 Kediri sangat krusial untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal, sehat, dan produktif, baik bagi GTK maupun siswa-siswi,” pungkasnya. (EW)