Kab. Kediri (MAN 3) – Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIMA) MAN 3 Kediri, Selasa (17/09) berlangsung demokratis. Dalam pemilihan tersebut mengusung sebanyak 3 pasangan calon (paslon) yakni paslon 1, Muh. Safi Nur Faiz (XI-K) dan Rorensia Dwi A.P. (XI-C). Paslon 2, Andy Aziz Mustika A. (XI-I) dan Nur Halizah Renata A. (XI-A) serta Paslon 3, Almaqhvira Rinanda N.I. (XI-I) dan Mustofa Akmalul Lail (X-E).
Waka Humas Eko Wahyudin mengatakan, proses pemilihan telah dilakukan dengan transparansi, di mana semua tahap pemilihan, mulai dari sosialisasi hingga pemungutan suara, dilakukan secara terbuka. Informasi mengenai calon, jadwal pemilihan, dan prosedur disampaikan kepada seluruh siswa-siswi serta guru dan tenaga kependidikan (gtk) MAN 3 Kediri..
“Siswa-siswi yang memenuhi syarat memiliki kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai ketua OSIMA secara terbuka dan adil, tanpa adanya favoritisme atau pembatasan yang tidak wajar,” terang Eko.
Masih menurut Eko, pemilihan memberikan berbagai pilihan calon yang mewakili berbagai pandangan dan aspirasi siswa-siswi. Ini memastikan bahwa siswa-siswi memiliki opsi yang beragam untuk dipilih.
“Semua paslon memiliki kesempatan yang sama dan telah berkampanye dan mempresentasikan visi misi mereka kepada pemilih, tidak ada paslon yang mengalami diskriminasi,” imbuhnya.
Kepala MAN 3 Kediri, Jamiluddin mengapresiasi kegiatan tersebut meskipun hingga berita ini diturunkan proses pemilihan masih berlangsung. Menurutnya, pemilihan ketua OSIMA merupakan kesempatan yang berharga bagi siswa-siswi untuk belajar tentang prinsip-prinsip demokrasi dan praktik kepemimpinan.
Jamiluddin menambahkan, siswa-siswi belajar mengenai prinsip-prinsip dasar demokrasi seperti hak pilih, keadilan, keterbukaan, dan kerahasiaan suara. Mereka memahami bagaimana sistem pemilihan yang adil berfungsi dan pentingnya setiap suara dalam menentukan hasil pemilihan.
“Dengan memanfaatkan pemilihan ketua OSIMA sebagai ajang belajar berdemokrasi, MAN 3 Kediri memfasilitasi siswa-siswi mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang penting untuk kehidupan mereka sebagai warga negara yang aktif dan partisipatif,” pungkasnya. (EW)