Kab. Kediri (MAN 3) – MAN 3 Kediri menyimak pembukaan Pondok Ramadhan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Jawa Timur, Rabu (13/3) secara daring. Plt. Kepala, guru dan tenaga kependidikan serta siswa-siswi MAN 3 dengan khidmat mengikuti kegiatan yang berlangsung di masjid madrasah jalan Jombang Kandangan.
Sebelum acara dimulai, Plt. Kepala Hadi Suseno mengimbau untuk berinfak terkait dengan pembangunan menara dan tempat wudhu masjid madrasah. Hadi mengutip hadis yang artinya,
“Barang siapa yang pada bulan itu (Ramadhan) mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, maka nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadan.” (HR. Bukhari-Muslim).
Pra acara kegiatan tersebut dibuka dengan sholawat bersama. Kemudian, dirangkai dengan acara inti berupa pembacaan ayat suci Al-Quran dan doa kemudian sambutan.
Sambutan pertama oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Jawa Timur, Sugiyo. Ia mengajak bersyukur karena doa kita kepada Allah SWT yang berharap sampai di bulan Ramadhan akhirnya terpenuhi.
“Tema pondok Ramadhan kali ini adalah, Mewujudkan Ekosistem Moderasi Beragama yang Ekspansif,” imbuhnya.
Setidaknya ada tiga poin yang Sugiyo sampaikan dalam sambutannya, yakni, (1) Siswa-siswi mampu belajar sekaligus menerapkan moderasi beragama dengan baik. (2) Siswa-siswi memiliki pribadi yang rahmatan lil alamin, pribadi yang sejuk dan damai dengan memiliki soft skill sehingga ada perubahan perilaku yang positif. (3) Materi pondok ramadhan meliputi moderasi, furudul ainiyah, puasa, thaharah, membaca Al-Quran dan ibadah sunnah lainnya.
Sambutan selanjutnya oleh Kepala Kantor Wilayah Jawa Timur, Husnul Maram. Diantara sambutannya adalah (1) Jumlah madrasah sebanyak 22.000 swasta, disarankan agar sering membuka Web Pendis RI dan Pusaka. Seperti MDL (Madrasah Digital Learning) (2) Pondok Ramadhan Kemenag Jatim dihadiri 1 juta peserta didik madrasah (3) Mengaktualisasikan isi kitab Ta’lim Muta’alim agar berakhlakul karimah, dan meninggalkan kezaliman. (4) Siswa-siswi madrasah memahami moderasi beragama.
“Moderasi beragama sebagai penguatan kebangsaan, anti kekerasan fisik dan verbal seperti kekerasan baik antar siswa, maupun guru dengan siswa, termasuk kekerasan seksualitas, toleransi dan adaptif dengan budaya setempat,” tandasnya. (EW)