Kab. Kediri (MAN 3) – Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5P2RA) MAN 3 Kediri menghadirkan Widyaiswara (WI) Utama  Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Widyanto, Selasa (25/7). Kehadirannya didampingi oleh Zetty Azizatun Ni’mah, Dosen IAIN Kediri dan Pengawas Syamsul Hadi yang tergabung dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas (IKMBK).

Kepala MAN 3 Kediri, Moh. Maksun dalam sambutannya menuturkan, IKM mnjadi keniscayaan dan tantangan yang mesti direspons oleh setiap guru agar semakin baik dalam mnjalankan tugasnya.

“Semoga semua bisa paham, arah kebijakan dan pedoman-pedoman yang tercantum dalam IKM saat memberikan materi, sehingga terarah dan bisa tercapai dengan baik.” imbaunya.

Widyanto menyampaikan, dalam kurikulum merdeka (kurmer) posisi guru adalah penggerak merdeka belajar. Guru penggerak merdeka belajar dituntut tidak hanya mampu mengajar dan mengelola kegiatan kelas secara efektif, tetapi juga membangun hubungan efektif kepada peserta didik dan komunitas madrasah.

Selain itu, mampu menggunakan teknologi untuk mendukung peningkatan mutu dan melakukan refleksi, serta perbaikan praktik pembelajaran secara terus-menerus.

“Esensi kurmer akan tampak jika di kelas ada perubahan,” tandasnya.

Terkait dengan P5P2RA. Kurmer berupaya menguatkan Profil Pelajar Pancasila melalui elemen Iman dan Takwa serta Akhlak Mulia, Mandiri, Kritis, Kreatif, Gotong Royong dan Kebhinekaan Global. 

“Tidak hanya produk hasil proyek yang ditugaskan namun ketercapaian elemen dimensi seperti kerja sama, inovasi, gagasan selama kegiatan proyek berlangsung menjadi poin utama penilaian,” pungkasnya. (EW/KA)