Kab. Kediri (MAN 3) – Halal Bihalal Keluarga Besar MAN 3 Kediri dengan Mushofahah (berjabat tangan). Kegiatan tersebut berlangsung di dua tempat dan waktu yang berbeda. Halal bihalal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) beserta keluarganya di kediaman Kepala Madrasah (Kamad) Moh Maksun di Desa Krecek Kecamatan Badas Kabupaten Kediri, Ahad (8/5). Halal Bihalal GTK dan siswa-siswi berlangsung di lapangan upacara madrasah jalan Jombang Kasreman Kandangan, Senin (9/5).
Waka Humas Eko Wahyudin menuturkan, kedua acara tersebut berjalan lancar. Pada halal bihalal di kediaman kamad bertindak sebagai MC, Guru Bahasa Arab Moh Hudlori, Pembaca Ayat Suci Al-Quran, Guru Seni Budaya Siti Qoni’atun, Imam Tahlil, Ketua Komite Choirul Umam dan Doa, KTU Hudi Santosa.
“Alhamdulillah, berkenan hadir juga Kepala Kankemenag Kabupaten Kediri, Bapak Zuhri, Kepala madrasah terdahulu, Bapak Suyatno dan yang tak kalah menariknya Mauidhoh Hasanah Bu Nyai Hajjah Miftahurohmah dari Tulungagung,” terang Eko.
Halal bihalal GTK dengan siswa-siswi diawali dengan apel pagi. Pembina apel, Waka Kurikulum M. Nurul Mukhlishin. Dalam sambutannya, Nurul mengupas filosofi ketupat. Jika dikupas, filosofi ketupat atau kupat berasal dari bahasa Jawayang berarti ‘Ngaku lepat’ atau mengaku bersalah. Lalu, daunnya disebut Janur, ‘Jatining nur’ atau hati nurani. Sementara beras (isi ketupat) melambangkan nafsu dunia.
“Mari di momentum lebaran ini kita saling memaafkan agar kita bisa idul fitri. Idul fitri berasal dari kata Id yang berakar pada kata aada-yauudu yang artinya kembali. Sedangkan fitri diartikan sebagai suci, bersih dari segala dosa, kesalahan, serta keburukan yang diambil dari kata fathoro-yafthiru,” pungkasnya. (EW/AF)