Kab. Kediri (MAN 3) – Kepala MAN 3 Kediri Moh Maksun  bersama Waka Kurikulum M. Nurul Mukhlishin, Guru Isa Amrozi dan Tenaga Kependidikan Agus Purnomo mengikuti Studi Banding ke Kantor Kemenag Kota Malang, Rabu (16/06). Berikut ini laporan Waka Kesiswaan MAN 3 Kediri M. Nurul Mukhlishin.

Studi banding dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kediri Zuhri dengan 35 orang stafnya. Selain itu, 10 orang dari KUA dengan tujuan KUA Blimbing Kota Malang dan 17 orang dari MAN 1, 2, 3, 4 dan 5 Kediri menuju MAN 2 Kota Malang.

Maksud dan tujuan studi banding adalah belajar dari Kemenag Kota Malang yang berhasil melaksanakan Zona Integritas (ZI), Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Kampung Sakinah, Pencegahan Gratifikasi Pernikahan: Edukasi, Informasi, Menolak Gratifikasi serta inovasi berupa aplikasi SiP MADU, Ditamanis, DiPO, LeGO, SuruQ.

Tiba di Kantor Kemenag Kota Malang, rombongan disambut Kepala Kantor Muhtar Hazawawi. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kediri  Zuhri menyampaikan tujuannya bersama rombongan untuk ngangsu kawruh, mencari pengetahuan baru yang berguna buat diterapkan di satuan kerja masing-masing.

Alhamdulillah, kami bisa bersilaturahmi ke sini, semoga apa yang kami dapatkan bisa kami adaptasi dan modifikasikan di tempat kami,” ujarnya.

Selanjutnya, rombongan mengadakan temu dialog kualitas dengan Tim ZI  Kantor Kemenag Kota Malang. Rombongan menyaksikan Tayangan Profil ZI Kemenag Kota Malang.

Kepala Kantor Kemenag Kota Malang Muhtar Hazawawi dalam sambutannya menuturkan, ZI tidak bisa instan, harus berkolaborasi dengan yang sudah ZI. WBK dan WBPM pasti menabrak zona kenyamanan dan perubahan pola pikir.

Untuk mengatasi masalah diperlukan inovasi. Adapun manajemen perubahan meliputi  strategi, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Langkah kerjanya adalah dengan pembentukan tim kerja, rencana kerja dan target program, inovasi serta perubahan pola pikir dan budaya kerja.

“Yang bisa bapak dan ibu lakukan adalah segera bentuk tim dan deklarasikan agen perubahan,” pungkasnya. (Foto M. Nurul Mukhlishin/Eko Wahyudin)