Kab. Kediri (MAN 3) – BKKBN Jatim melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) MAN 3 Kediri, Rabu (18/12).  Sebanyak 20 siswa-siswi dan 12 guru hadir pada acara tersebut. Dialog dengan kepala madrasah dan guru tentang Pojok Kependudukan dan SSK serta peninjauan lokasi Pojok Kependudukan menjadi agenda monev  tersebut.

Pada kesempatan itu Kabid Pengendalian Penduduk Sofihanik menuturkan, materi kependudukan bukan mata pelajaran baru.

“Jadi, tidak menambah jam pelajaran, tidak menganggu kegiatan belajar mengajar namun justru mempertajam materi yang dibahas,” jelasnya.

Sofihanik menambahkan, Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran.

Pojok Kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan generasi berencana, agar guru dan peserta didik dapat memahami isu kependudukan dan guru mampu mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran sesuai dengan Kurikulum.

Kepala MAN 3 Kediri Slamet Hariyanto mengapresiasi kunjungan perwakilan BKKBN Jatim tersebut. Ia menegaskan perlunya upaya menghadapi datangnya era bonus demografi secara bijak dengan pendidikan kependudukan pada generasi muda, utamanya siswa-siswi di madrasah, agar mereka menyadari persoalan yang akan dihadapi di era mendatang terkait melimpahnya tenaga kerja.

“Semoga siswa-siswi MAN 3 Kediri tumbuh dan berkembang menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas yang memiliki pengetahuan, pemahaman dan kesadaran serta sikap dan perilaku berwawasan kependudukan,” pungkasnya. (OK)