Kab. Kediri (MAN 3) – Menghadapi bonus demografi, mempersiapkan SDM unggul, kompeten, dan berdaya saing sangat diperlukan. Hal itu disampaikan M. Malik pada acara Pembinaan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) MAN 3 Kediri, Selasa (19/11).
Pembinaan oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri tersebut diikuti sejumlah guru dan siswa-siswi MAN 3 Kediri.
Menurut M. Malik, bonus demografi adalah suatu kondisi dimana komposisi jumlah penduduk yang berusia produktif (berkisar 60-80%) lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk yang berada pada rentang umur 15-64 tahun.
Selain itu, menghadapi revolusi industri 4.0, SDM Indonesia harus adaptif dan berpikir cepat guna menghadapi perubahan teknologi informasi yang masif saat ini serta membuat transformasi industri untuk menyiapkan adanya pekerjaan baru di masa depan.
“Bonus demografi harus diiriingi pemanfaatan teknologi digital agar berdampak positif dalam mendorong tumbuhnya generasi milenial menjadi pemimpin dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia,” tegas M. Malik yang hadir bersama rekannya Kuntadi.
Sementara itu, Kamad Slamet Hariyanto menyatakan MAN 3 Kediri siap mengintegrasikan masalah kependudukan ke dalam mata pelajaran, sehingga bukan merupakan kurikulum atau mata pelajaran baru.
“Kami juga berharap siswa-siswi, bapak dan ibu guru serta tenaga kependidikan MAN 3 Kediri memahami masalah-masalah dan isu-isu kependudukan yang sedang terjadi saat ini,” imbau Kamad Slamet Hariyanto. (OK)