Kab. Kediri (MAN 3) – Direktur Kurikulum Sarana Prasarana Kesiswaan dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah, Ahmad Umar menuturkan, tidak semua siswa MAN 3 Kediri harus menjadi kiai. Hal itu disampaikan saat Pembinaan ASN MAN 3 Kediri, Sabtu (29/6/2019).
Menurut Direktur KSKK, siswa-siswi MAN 3 Kediri bisa menjadi apa saja, dokter, insinyur, politisi dan lain sebagainya. Madrasah memiliki peran penting dalam menjawab perubahan zaman. Salah satu cara adalah dengan melayani kebutuhan-kebutuhan peserta didik, mengimbangi cara berpikir mereka, mengembangkan bakat-minat mereka, serta memfasilitasi mereka untuk berkembang.
“Yang penting shalatnya, ngajinya, baca Al-Qurannya anak-anak dan ibadah mahdhah yang lain baik,” imbuhnya.
Sebelum pembinaan, Direktur KSKK didampingi Akhmad Sruji Bahtiar, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah ( Pendma) serta Kepala, sejumlah Waka dan Komite MAN 3 terlebih dahulu meninjau lokasi lahan yang akan dibangun mahad. Menuju ke lokasi, rombongan melihat dari bawah markas rukyatul hilal, melalui utara aula yang megah dan melewati depan kantin sehat Al-Fazza.
Saat meninjau lokasi mahad Kepala MAN 3 Slamet Hariyanto menjelaskan, keberadaan markas rukyatul hilal, aula dan kantin tidak terlepas dari peran serta komite. Secara khusus Direktur KSKK berterima kasih kepada komite atas kontribusinya turut membangun dan membesarkan madrasah.
“Semoga Allah membalas amal bapak-bapak komite, meskipun anggaran pendidikan untuk madrasah jauh dari cukup, tapi dengan modal kejujuran, istikamah dan amanah ternyata bisa menghasilkan bangunan-bangunan semegah dan sebaik ini” tegasnya. (OK)